LAPORAN INSTALASI PABX
LABORATORIUM KOMPUTER
Disusun oleh :
Nursinta Amelia Putri
XI TJA 2
(19)
SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO
JALAN
DI PANJAITAN 128
BAB 1
PENDAHULUAN
TUJUAN
- Mengetahui instalasi PABX
- 2Siswa mengerti dalam mengoperasikan PABX
- Untuk memenuhi nilai mata pelajaran RK5A
PABX
PABX
atau sering kepanjangan dari Private automatic Branch eXchange adalah suatu
perangkat yang berfungsi sebagai sentral telepon, dalam suatu lokasi tertentu,
misalnya : kantor, gedung, perumahan, dll. Dalam skala kapasitas yang
lebih besar, PABX dapat berupa Sentral Telepon Otomatis PSTN yang digunakan
oleh operator telepon besar untuk layanan kerumah, kantor dan lain-lain,
misalnya PT. TELKOM
Ukuran / parameter PABX dalam kapasitas jumlah line
telkom yang tersambung ke PABX dan jumlah extension (cabang). Mulai yang
kapasitas satuan, puluhan, ratusan, maupun ribuan.
Fungsi dari PABX pada dasarnya semua PABX digital mempunyai
grup fungsional yang sama tapi fungsi-fungs tersebut diterapkan dan datur dalam
jalan yang berbeda dalam sistem yang bervariasi. Fungsi PABX sebagai sistem
penyambungan telepon komunikasi telepon.
PBX merupakan
sentral milik perorangan (private) yang terdiri atas pelanggan yang dianggap menjadi
bagian dari sentral tersebut.Saluran atau pesawat telepon yang dilayani
oleh sentral PBX
disebut extension.Sentral PBX ini terhubung dengan sentral
publik melalui saluran trunk. Perbedaan antara PBX dan PABX
adalah pada operatornya. Pada PBX yang menjadi operator adalah
manusia, sedangkan pada PABX yang menjadi operator adalah alat otomatis
(komputer). Pada PABX ketika suatu nomor di-dial, peralatan elektronik mempunyai
tugas untuk
mengetahui dari mana sumber berasal dan ingin disambungkan ke
mana sumber tersebut untuk kemudian dilakukan proses penyambungan.
ALAT
DAN BAHAN :
- Soket
- LSA
- Kabel RJ11
- Pesawat telpon
- Paku klem
- Double tip
- Insert tool
- Obeng plus
- Cutter
- PABX
- Papan & stop kontak
- Tang potong
- Spidol / lakban
- Penggaris
obeng |
tang potong |
soket |
kabel RJ 11 |
UJI TERIMA AWAL
Seluruh bahan dan peralatan di uji
terlebih dahulu sebelum di gunakan,yaitu dengan cara menguji konektivitas kabel
indor, dari pengujian didapat semua bahan berfungsi optimal.
BAB 2
PERSIAPAN
- Lihat kondisi lapangan dan ukur skala
- Buat sketsa / skema
- Setelah membuat sketsa, buat jaringan extension
- Kupas dan potong ujung kabel UTP sesuai keperluan menggunakan cutter dan tang potong
- Sambungkan soket dengan kabel UTP menggunakan obeng (+)
- Pasang soket yang telah tersambung kabel UTP di gambar ruangan yang terdapat jaringan teleponnya
- Pasang kabel di papan dan rapikan dengan paku klem
- Pasang LSA pada papan (pada gambar berada di ruang teknini
- Sambungkan (jumper) kabel UTP pada LSA
PENJUMPERAN
- Setelah semua terpasang pada papan (soket dan LSA) lakukan penjumperan
- Kabel UTP dijumper ke LSA dengan menggunakan insert tool
- Penjumperan harus teliti dan menekan kuat agar sambungan baik
- Sambungan yang baik akan berpengaruh pada saat test online
TEST ONLINE
- Setelah semua terhubung ke LSA lakukan test online untuk menguji apakah telpon dapat menyala atau tidak (dapat memanggil dan menerima telpon)
- Siapkan PABX yang telah tersambung ke aliran listrik
- Siapkan soket penguji yang jumlahnya sama dengan soket yang ada pada papan dan hubungkan soket penguji itu ke LSA dengan letak yang terbalik dengan soket asli (jika soket asli diletakan di bawah, maka soket penguji diletakan diatas dan sebaliknya)
- Hubungkan soket penguji ke dalam port PABX
- Hubungkan soket asli ke port pesawat telpon
- Lalu lakukkan uji kring
UJI TERIMA AKHIR
Pada
dasarnya instalasi PABX cukup mudah namun membutuhkan keahlian dalam jumper di
LSA. Karna kunci utama bisa melakukan test online dengan baik terletak pada
sambunganya.
BAB 3
KESIMPULAN
a.
Dari praktikum
diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam instalasi PABx jaringan dibuat
sedeminian rupa hingga tidak mengganggu lalu lintas,juga nomor extensi
diurutkan dari bawah ke atas secara berturut turut.
b.
Ekstensi juga
dibuat sedemikian hingga mudah dalam melokalisir gangguan. Dalam memanggil
telepon dalam jaringan PABx sesuai urutan extensi, contoh extensi 1 memiliki
nomor 801 dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar