Sabtu, 26 Mei 2012

Laporan Instalasi PABX


LAPORAN INSTALASI PABX
LABORATORIUM KOMPUTER




Disusun oleh :
Nursinta Amelia Putri
XI TJA 2
(19)



SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO
JALAN DI PANJAITAN 128


BAB 1
PENDAHULUAN

TUJUAN
  1. Mengetahui instalasi PABX
  2. 2Siswa mengerti dalam mengoperasikan PABX
  3. Untuk memenuhi nilai mata pelajaran RK5A

  PABX

PABX atau sering kepanjangan dari Private automatic Branch eXchange adalah suatu perangkat yang berfungsi sebagai sentral telepon, dalam suatu lokasi tertentu, misalnya : kantor, gedung, perumahan, dll. Dalam skala kapasitas yang lebih besar, PABX dapat berupa Sentral Telepon Otomatis PSTN yang digunakan oleh operator telepon besar untuk layanan kerumah, kantor dan lain-lain, misalnya PT. TELKOM
Ukuran / parameter PABX dalam kapasitas jumlah line telkom yang tersambung ke PABX dan jumlah extension (cabang). Mulai yang kapasitas satuan, puluhan, ratusan, maupun ribuan.
Fungsi dari PABX pada dasarnya semua PABX digital mempunyai grup fungsional yang sama tapi fungsi-fungs tersebut diterapkan dan datur dalam jalan yang berbeda dalam sistem yang bervariasi. Fungsi PABX sebagai sistem penyambungan telepon komunikasi telepon.
PBX merupakan sentral milik perorangan (private) yang terdiri atas pelanggan yang dianggap menjadi bagian dari sentral tersebut.Saluran atau pesawat telepon yang dilayani oleh sentral PBX disebut extension.Sentral PBX ini terhubung dengan sentral publik melalui saluran trunk. Perbedaan antara PBX dan PABX adalah pada operatornya. Pada PBX yang menjadi operator adalah manusia, sedangkan pada PABX yang menjadi operator adalah alat otomatis (komputer). Pada PABX ketika suatu nomor di-dial, peralatan elektronik mempunyai tugas untuk mengetahui dari mana sumber berasal dan ingin disambungkan ke mana sumber tersebut untuk kemudian dilakukan proses penyambungan.


ALAT DAN BAHAN :

  1. Soket
  2. LSA
  3. Kabel RJ11
  4. Pesawat telpon
  5. Paku klem
  6. Double tip
  7.   Insert tool
  8. Obeng plus
  9. Cutter
  10. PABX
  11. Papan & stop kontak
  12. Tang potong 
  13.  Spidol / lakban
  14. Penggaris


obeng

tang potong

soket
kabel RJ 11



UJI TERIMA AWAL
Seluruh bahan dan peralatan di uji terlebih dahulu sebelum di gunakan,yaitu dengan cara menguji konektivitas kabel indor, dari pengujian didapat semua bahan berfungsi optimal.


BAB 2
PERSIAPAN

  1.   Lihat kondisi lapangan dan ukur skala
  2. Buat sketsa / skema
  3. Setelah membuat sketsa, buat jaringan extension
  4. Kupas dan potong ujung kabel UTP sesuai keperluan menggunakan cutter dan tang potong
  5. Sambungkan soket dengan kabel UTP menggunakan obeng (+)
  6.  Pasang soket yang telah tersambung kabel UTP di gambar ruangan yang terdapat jaringan teleponnya
  7. Pasang kabel di papan dan rapikan dengan paku klem
  8. Pasang LSA pada papan (pada gambar berada di ruang teknini
  9. Sambungkan (jumper) kabel UTP pada LSA

PENJUMPERAN
  1. Setelah semua terpasang pada papan (soket dan LSA) lakukan penjumperan 
  2. Kabel UTP dijumper ke LSA dengan menggunakan insert tool
  3. Penjumperan harus teliti dan menekan kuat agar sambungan baik
  4. Sambungan yang baik akan berpengaruh pada saat test online

TEST ONLINE
  1. Setelah semua terhubung ke LSA lakukan test online untuk menguji apakah telpon dapat menyala atau tidak (dapat memanggil dan menerima telpon)
  2. Siapkan PABX yang telah tersambung ke aliran listrik
  3. Siapkan soket penguji yang jumlahnya sama dengan soket yang ada pada papan dan hubungkan soket penguji itu ke LSA dengan letak yang terbalik dengan soket asli (jika soket asli diletakan di bawah, maka soket penguji diletakan diatas dan sebaliknya)
  4. Hubungkan soket penguji ke dalam port PABX
  5. Hubungkan soket asli ke port pesawat telpon
  6. Lalu lakukkan uji kring
  
UJI TERIMA AKHIR
Pada dasarnya instalasi PABX cukup mudah namun membutuhkan keahlian dalam jumper di LSA. Karna kunci utama bisa melakukan test online dengan baik terletak pada sambunganya.


BAB 3
KESIMPULAN

a.       Dari praktikum diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu dalam instalasi PABx jaringan dibuat sedeminian rupa hingga tidak mengganggu lalu lintas,juga nomor extensi diurutkan dari bawah ke atas secara berturut turut.
b.      Ekstensi juga dibuat sedemikian hingga mudah dalam melokalisir gangguan. Dalam memanggil telepon dalam jaringan PABx sesuai urutan extensi, contoh extensi 1 memiliki nomor 801 dan seterusnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar